Chereads / Idolaku Adalah Jodohku / Chapter 34 - [season 2] eps 11

Chapter 34 - [season 2] eps 11

aku mengucek mataku. ternyata benar. Lee Yeoni. aku meraih tangannya. Yeoni menggandengku pelan pelan. kenapa penampilan nya berubah ya? aku..seperti melihat diriku sendiri. apa aku masih terlalu mabuk?. nggak. nggak mungkin. sepanjang perjalanan sangat hening. tidak ada yang bicara. aku mau bicara soal Juwon tapi.. "kau..kenapa jadi mabuk begini?" tanyanya. "aku..aku nggak apa apa kok" jawabku. hp Yeoni terus terus an berbunyi. "um Yeoni-ah..ponselmu berbunyi terus" ucapku memperingatinya. "ah itu..nggak ada apa apa. kau nggak usah khawatir. khawatirkan saja dirimu" jawabnya. "ha..kenapa jadi begini sih. Yeoniii harusnya kau nggak usah menolong anak nyebalin ini. tapi aku tak tega melihatnya..aneh" gumam Yeoni dalam hati. "Yeoni, kau darimana? kok bisa bertemu aku?" tanyaku. "kebetulan saja. pas lewat" jawabnya. setelah itu sampailah aku dirumah. Yeoni tidak memakai jaket. padahal suhu disini dingin. aku memberikan jaketku ke Yeoni. "apa maksudnya ini?" tanyanya ketika memegang jaketku. "pakailah ya, suhu nya sangat dingin. nanti kau bisa flu dan sakit. apalagi angin malam begini. kau juga pedulikan kesehatanmu ya" ucapku. "kenapa..anak ini baik sekali denganku..padahal aku mencelakainya dulu di caffe waktu masih SMA. lalu aku sudah..membuat orang salah paham dengannya dengan cara aku nenyerupai nya" gumam Yeoni dalam hati. "baiklah..terima kasih Oiri" ucap Yeoni. "iya..aku boleh tanya sesuatu?" ucapku. "mau tanya apa?" jawabnya. "Lee Juwon..itu kakakmu?" tanyaku. dia terdiam lalu mengangguk. "aku nggak mau menyebut dan mendengar namanya lagi. aku membencinya" jawabnya. "wae? [kenapa?], dia benar benar menyukai Kairu ya? sampai kirim chat juga" ucapku sedih. "ha..aku benci soal itu. hp ku bunyi terus karena temanku nanya soal itu. padahal aku sudah bilang kalau dia bukan kakakku. masih saja tidak percaya. karena dia aku jadi seperti ini" ucapnya. "walaupun saudara sendiri, aku masih dendam dengannya. aku tidak tidur dirumah kalau ada dia" sambungnya. "Yeoni, aku mengerti perasaanmu. apa dia menyukai Kairu sampai segitunya? sampai viral di mana mana. aku tahu..aku bukan siapa siapanya Kairu. tapi..aku merasa sedih. aku seperti kehilangan orang setelah kakakku meninggal" ujarku dengan nata berkaca kaca. "ayo Yeoni tertawa sekerasnya. ini yang kau inginkan kan??!!! melihat Oiri jatuh menderita. tetapi aku malah sedih, tidak tega melihatnya begitu. sepertinya dia menyukai Kairu" gumam Yeoni dalam hati. Yeoni meneteskan air mata nya. "Oiri..aku juga kehilangan kakak tersayangku. karena dia juga. dia membela papa untuk tidak mendekati perempuan yang memakai rambut palsu. aku selalu mendukung kakakku asal dia bahagia. saat itu dia tengah menjalani trainee untuk debut. dia stop makan. dia..meninggal saat latihan. saat mendengar itu..hatiku hancur berkeping keping. kakak satu satunya yang aku sayangi sudah tidak ada lagi. dia sebelumnya menulis surat di meja nya. katanya, untuk adikku Lee Yeoni..jika kakak tidak ada, kamu jangan sedih ya. kakak tidak bisa lama lama menahan kesedihan disini. walaupun kakak belum mempunyai pacar selera kakak..mungkin bukan takdir kakak disini. jadi Yeoni paham ya..kakak berterima kasih selama ini sudah mendukung kakak. kakak tahu cuma Yeoni yang selalu ada disaat kakak senang dan sedih. Yeoni berusaha membuat kakak bangkit semangat lagi. tapi sekarang..seandainya kakak tak lagi disini..Yeoni boleh kok pakai kamar ini sebagai tanda kasih sayang kakak ke Yeoni. memori ingatan Yeoni memang tertuju ke kakak. tetapi biasakan ya kalau kakak sudah tidak ada. Yeoni harus tetap sekolah dan semangat walau tidak ada kakak yang menemani belajar. ini sebagian salah kakak..karena memaksakan diri tidak makan. Yeoni..ketika melihat ini jangan terkejut dan jangan menangis ya adikku sayang. begitu kata katanya" cerita Yeoni sampai menangis tersedu sedu. "ini semua gak akan terjadi kalau Juwon dan papa gak melarang kak Ayden. kakak gak sampai begini..pasti kakak masih ada" sambungnya. aku menenangkan Yeoni dengan menepuk nepuk pundakknya pelan. "Yeoni..yang tabah ya. kakakmu tahu kok dari atas..melihatmu. apa..Ayden meninggalkan kata kata sebelum dia pergi? aku..didatangi terus terusan di mimpi" ucapku. "mendatangimu? kata kata sebelum dia meninggal.?..oh! dia bilang..jika aku menemukan orang yang sesuai kriteria nya..dia akan menghampiri orang itu. jadi kau..memakai rambut palsu?" tanyanya. aku teringat bahwa aku mengakuinya tadi. aaaaa Yeoni marah tidak ya padaku. ah efek masih mabuk aku tak sengaja melontarkan kata kata itu. sekarang aku tak bisa mengelak lagi. "Yeoni..aku nggak bermaksud membohongimu. tolong jangan marah padaku. kumohon" ucapku. "Oiri..itu bukan hal yang salah kok. orang memakai begitu pasti ada alasan tersendiri. untuk apa aku marah? aku paham. kau juga pasti punya alasan" ucapnya tersenyum. "benarkah? kau nggak marah denganku kan? tolong jaga rahasia ini ya Yeoni. aku belum siap mengatakan kepada teman temanku" ucapku. "iya tenang aja" ujarnya. sekarang agak lega. aku bersyukur karena Yeoni tidak marah dan kecewa denganku.