Tristan keluar ruangannya begitu laporan investigasi tahap pertama selesai dibuat dan dicetak. Mayor Rian, atasannya itu memintanya untuk segera memberikannya. Usut punya usut, petinggi Polda Metro Jaya itu baru kembali dari luar Jakarta hari ini. Agenda pentingnya bahkan dibatalkan karena apa yang terjadi di unit kerjanya lebih mengkhawatirkan.
Tidak dipungkiri, ada kekhawatiran dalam hati Tristan begitu sampai di ruangan Rian. Kekhawatiran itu tidak lain dan tak bukan adalah perasaan gagal dan terlambat. Meskipun sebenarnya tim pimpinannya itu sudah berusaha nonstop seiring banyak 'side terror' yang menyertainya. Namun Tristan selalu berdiri tegak, menegakkan kepala dengan sorot mata percaya diri. Pria itu tidak suka memandang rendah dirinya.
Satu tangan mencegahnya membuka knop pintu ruangan Rian. Seolah mengerti kecemasan yang tengah melanda Tristan, pemilik tangan itu menggantikan Tristan membuka pintu ruangan dan masuk terlebih dahulu.