Tak sengaja berpapasan untuk undangan keperluan yang sama, Kian dan Damar berjalan cepat menuju lantai tiga markas kepolisian. Keduanya sama-sama secara mengejutkan dihubungi oleh nomor pribadi Tristan pagi tadi, mengatakan Kapten Detektif itu sudah kembali ke Markas setelah sebelas hari menghilang tanpa jejak.
BAKK! Kian membuka pintu kasar hingga terdorong, bahkan terbanting ke dinding. Tampak Jevan, Isyana, Yudha, dan Luki terkejut.
"Tristan!" seru Kian. Kemarahan dan kekhawatiran termunculkan dari wajah pria itu. "Sialan Lo! Kemana aja hah!" lanjutnya, memeluk Tristan khas seorang kakak laki-laki pada adiknya. Erat memang hubungan profesional dan pertemanan dua orang itu.
"Lebay Lo. Minggir." Tristan tak pernah empatik dengan Kian yang penyayang dan perhatian.
Tahan tawa dilakoni lima orang lainnya di ruangan, berakhir Tristan mendapat toyoran kepala keras dari Kian. "Kurang ajar."