Di ruang teater sambil menunggu William Julia mulai terpikirkan oleh suasana hatinya. Dia juga mulai mengingat tentang perkataan pria itu yang mengajaknya kerjasama untuk mencari tahu di mana wanita misterius yang menculik.
Satu jam sebelumnya.
Brak!
Julia tidak sengaja menabrak Jo. Seorang pria tampan yang memiliki mata yang cukup tajam. Pria itu mulai mengulurkan tangan ke Julia yang tersungkur dilantai. Ia melihat Julia sedang memikirkan sesuatu. Ia bisa membaca pikiran siapapun dengan kekuatan yang dia miliki selama ini.
" Apa mungkin wanita ini sedang mencari tahu tentang sosok wanita yang misterius itu? " Jo bisa membaca pikiranku dia saat itu karena Julia sedang memikirkan siapa penculik sebenarnya.
"Aku akan membantumu untuk mencari tahu siapa penculiknya sebenarnya. Bagaimana kalau kita mencarinya bersama-sama? " tawar Jo kepada Julia yang sedang berpikir keras. Lalu Julia menganggukan kepalanya untuk menyetujuinya.