Dua hari yang lalu Thomas pun datang menghampiri Merry Riana. Dia bermaksud untuk bertanggung jawab untuk Livia. Walaupun bukan dia yang melakukan perbuatan itu. Dia ingin sekali menjadi seorang ayah untuk anak Livia. Dia juga merasa kasihan dengan Livia harus menanggung semuanya sendirian.
Thomas menemui Merry Riana dan duduk bersama di sebuah ruang kerja milik Merry Riana. Lalu dia segera untuk membicarakan masalah tentang Livia.
"Apa yang terjadi dengan Livia? Apakah dia baik-baik saja? "
Merry Riana hanya menggelengkan kepalanya karena dia tidak tahu harus berbuat apa lagi terhadap Livia adiknya. Dia selalu mendengar teriakan-teriakan Livia yang begitu histeris setiap malam.
"Kamu sudah membawa dia ke rumah sakit untuk diperiksa kan? "Tanya Thomas sambil menatap kedua manik mata Merry Riana yang terlihat tampak gelisah.