Alvaro masih mengingat kejadian di sebuah kafe, dia sangat mengagumi sosok Ayunda semenjak dari dulu. "Kamu adalah bagian dari kehidupan yang takkan pernah bisa aku gantikan satu sama lain." Dia mengumam dalam heningnya suasana malam. Bintang-bintang malam terlihat begitu sangat cerah. Bahkan dia berharap jika Ayunda adalah bintang terang itu.
"Kamu adalah segalanya bagiku, meskipun kamu dan aku hanyalah sebatas saling memandang langit yang sama." Alvaro mengumam dalam hatinya sambil tersenyum.
Perasaan itu takkan pernah bisa ada sama sekali. Di kota yang takkan pernah bisa tahu. Rasanya mencintai dia sangatlah sulit. Menatap dunia yang takkan pernah sama. Dunia menatap dalam sebuah kepekatan rasa yang menyatu dalam jiwa. Rasa itu sebagai hati tanpa itu.
Dua dunia yang menyatu dalam jiwa tanpa rasa. Itu yang kurasakan. Tak pernah sama sekali. Jatuh tidak akan pernah sama sekali. Semuanya menyerua hingga mengudara.