Pov Ayunda
Detak jantungku semakin tidak beraturan saat itu. Rasanya aku takkan pernah mampu untuk menatapnya dia yang kini ada di hadapanku. Mungkinkah aku telah jatuh cinta terhadap dia ataukah hanya sebatas singgah namun tak menentu.
Aku mulai melangkahkan kedua kakiku untuk bertemu dengan dia yang kini ada di ujung sana. Aku juga melihat dia sedang membaca sebuah buku di perpustakaan. Lalu aku mulai menghampiri dia saat itu. Detak jantungku semakin tidak beraturan sama sekali. Bahkan aku tidak mampu untuk mengatakan perasaanku yang sebenarnya untuk dia.
Aku mulai membuka kedua kelopak mataku perlahan-lahan lalu aku mengumpulkan keberanian untuk duduk dihadapannya.
"Hai!"
Alvaro mulai menyapa aku. Rasanya hatiku melayang seketika ketika di hadapan dia. Senyumannya begitu sangat mempesona. Bahkan aku tidak tahu lagi harus berbuat apa.