***
Arin terus melangkah hingga akhirnya ia berdiri tepat disamping Brian yang tampaknya langsung menyadari keberadaannya. Rasa canggung yang mencengkam membuat Arin merasa sangat tidak nyaman dengan aura Brian yang terasa sangat muram. Rasa bersalah entah dari mana datang hingga membuat Arin takut untuk menyapa Brian yang bahkan masih tak menoleh kearahnya.
Cling!
Pintu lift pun terbuka.
Tidak ada satu orang didalam.
Mereka berdua masih saling terdiam seakan ragu untuk melangkah kedalam lift yang sudah terbuka itu. Hingga akhirnya Brian pun yang terlebih dulu masuk kedalam. Arin tertegun beberapa detik saat melihat ekspresi wajah Brian yang sangat dingin dan bahkan dia sama sekali tidak melihat kearah dirinya.
"Nggak masuk?" tanya Brian dengan tatapan datar.
"Oh!! emm" Arin yang sontak tersadar mendnegar suara dingin tak berperasan itu membuat Arin segera melangkah kedalam dengan jantung yang terus saja berbebar.