***
Menikmati es krim yang mereka genggam ditangan mereka masing-masing sembari menonton kembali drama yang sempat terlewatkan karena obrolan panjang. Kedua mata Arin yang terlihat membengkak dan merah setelah menangis dengan begitu lama hingga menguras gula darah yang ada didalam tubuhnya. Arin sudah menghabiskan sepuluh bungkus es krim rasa cokelat tanpa ia sadari tangannya yang tak berhenti membuka bungkus es krim saat es krim yang ia makan habis.
Brian menyadari hal itu tapi ia membiarkan Arin menghabiskan es krim yang ia beli sekantong plastik penuh. Walau khawatir akan kesehatan Arin yang mungkin belum sepenuhnya sembuh, tapi mau bagaimana lagi, jika dirinya berusaha mencegahnya mungkin Arin bisa tak terkendali.
"Apa mulut lu nggak beku apa?" tanya Brian dengan wajah yang heran dengan Arin yang kembali membuka potongan es krim terakhir.