***
Brian masih terdiam didepan pintu sambil merundukkan kepalanya termenung setelah apa yang ia dengar beberapa detik yang lalu. Entah perasaan yang muncul setelah mendengar ucapan Ayahnya. Seseorang yang bersama ayahnya berjalan keluar.
" Kenapa berdiri disitu ? Ayo masuk !".
" Ayo sini masuk !" ajaknya kembali karena Brian sama sekali tidak merespon ucapannya.
Perlahan Brian membalikkan badannya dengan ragu, rasa canggung yang tiba-tiba membuatnya sulit melangkahkan kakinya. Sambil menghela nafas menenangkan dirinya, perlahan Brian melangkahkan kakinya mendekati Ayahnya yang tampak wajah bahagianya setelah sekian lamanya ia tidak bisa melihat wajah anak kandung dari dekat seperti saat ini dimana Brian sudah duduk disamping kasurnya.
" Udah makan siang ?" tanya dengan nada lembut dan diiringi dengan desahan nafas yang terdengar berat.