***
" Oh iya ! Ngomong-ngomong, sebenarnya udah hampir seminggu gue kirim lamaran ke kantor lu, tapi kenapa gue belum dipanggil wawancara juga ya, apa gue nggak lolos ? huff .." ungkap Arin sambil menghela nafas panjang menyayangkan hal tersebut, walau sebenarnya ia juga tidak tahu kenapa hal ini harus diceritakan pada Brian, hanya saja suasana yang terlalu sunyi dan hanya itu yang keluar dari mulutnya. Sontak perkataan itu langsung membuat Brian tersadar dari lamunannya.
" Lu ngelamar ditempat kerja gue ? beneran ? kenapa ?" tanya heran Brian sambil meneggakkan tubuhnya karena terkejut tidak menduga tentang hal tersebut, karena dirinya tidak tahu apapun tentang prekrutan pegawai.
Arin tersenyum kecil karena rencana pengalihanya tampak berhasil, walau dirinya harus menahan rasa malunya.
" Haha .. iya, emm .. cuman karena nggak ada kerja aja, jadi gue coba buat kirim lamaran " ucap Arin dengan mengunakan suara nafas yang bersamaan sembari menyandarkan punggungnya.