Amora sedang sibuk membuat sarapan di dapur, tak lama kemudian Dennise datang dan memeluknya dari belakang. Dennise memberikan ciuman kecil di pipi kiri Amora dan itu membuat Amora sedikit tersentak karena bulu-bulu halus di wajah Dennise mengenai pipi dan telinganya.
"Dennise, kau baru saja mengagetkanku." Amora bergumam pelan.
"Maaf jika aku mengejutkanmu, lagipula kamu sangat rajin pagi-pagi begini sudah sibuk memasak."
"Aku sedang belajar menjadi calon istri yang baik, aku merasa kasihan padamu ketika melihatmu harus memasak untukku."
"Kenapa kamu tidak melakukan hal yang sama pada Ben sebelumnya?" tanya Dennis penasaran.
Amora menghela nafas. "Ben telah memberikan segalanya untukku, jadi apa yang bisa kulakukan untuknya? Untuk berpaling padaku bahkan Ben tidak mau, apalagi memakan makanan yang aku masak."
"Maafkan aku untukmu, untungnya ada aku yang selalu mencintaimu." seru Denise yang kembali mencium pipi Amora.