Suasana tidak terlalu tegang, tapi untuk Amara yang tidak tahu apapun, dia merasa— tidak seharusnya dia ada disini sekarang. Tapi melihat bagaimana Agni, menjawab semua rentetan kalimat pedas yang berusaha menyindirnya, Amara jadi semakin kagum dengan Kakak dari Axel.
Disisi lain, Axel yang sibuk memperhatikan Kakaknya tidak, tetap berusaha membuat Amara merasa aman. Tangannya tak lepas merangkul Alka dan mengelus lengannya lembut.
Dia merasa sudah salah membawa Amara kemari, apalagi saat baru pertama masuk Amara dan Jen sama-sama terkena semprot oleh oknum-oknum yang sama seperti yang selalu berusaha menyakiti kakaknya.
Kalau untuk Agni, dia bahkan tidak merasa takut saat hampir semua orang dewasa disini, terlihat berusaha memojokkannya. Dan beruntungnya, Agni karena Jen tidak melepaskan tautan tangan mereka sejak sebelum duduk bersisian di sofa.