"Harus banget satu tempat makan?" Alea menatap sengit ke arah meja Agni dan lainnya. Dia heran dengan semesta yang seolah sengaja mempertemukan keduanya terus menerus.
"Berhenti ngeluh dek. Lagipula restoran disini emang cuma ada satu, wajar mereka juga makan disini," kata Alka coba membuat Alea berhenti memandang sesuatu dari perspekstif negatif. Dia tau kakau Alea sangat tidak suka dengan Agni, tapi rasanya konyol karena terus menerus menyalahkan sesuatu yang sepele, seperti yang dilakukannya baru saja.
"Dengerin Kakak kamu Alea, berhenti menyalahkan hal-hal sepele seperti ini. Sudah lebih baik kita makan dan setelah itu pergi ke tempat lain." ucap Indah yang setuju dengan perkataan putri sulungnya. Dia sendiri belum bisa melupakan Agni dan apa yang sudah dilakukan sahabat anaknya itu, tapi dia juga tidak bisa setuju dengan Alea yang terlalu berlebihan.