"Kak, ayo... Ibu udah nunggu kita di restoran." Alka yang bersemangat, bahkan tidak menunggu Seth membukakaknnya pintu mobil seperti biasnya. Dia langsung menarik lengan Seth dan mengajaknya masuk ke dalam hotel dengan senyum merekah lebar.
Jujur saja, Alka merasa begitu senang, karena akhirnya dia bisa mempertemukan dua orang yang sama-sama dia cintai walau dalam kasus yang berbeda.
"Ibu kamu datang sendiri? Teman-temannya?"
Alka nampak berpikir, lalu dia ingat sesuatu0 "Kayaknya ada teman dua kantornya yang ikut juga sih Kak. Tapi kata Ibu di telepon mereka udah pergi jalan-jalan sendiri. Jadi hari ini kita jalan bertiga aja."
Seth mengangguk paham. Padahal dia senang kalau tidak hanya bertiga. Apalagi kalau ada teman ibunya Alka. Pasti Alka tidak akan di monopoli oleh ibunya seharian.
"Kakak gak seneng ya jalan sama aku sama Ibu?" tanya Alka setelah sadar kalau Seth terdiam begitu dia selesai menjelaskan kalau ibunya ditinggal sediri oleh teman-temannya.