"Gue tidur dimana setan?" tanya Aiden tak santai, begitu Seth baru saja keluar dari kamarnya setelah mengantar Alka.
Bagaimana, Aiden tidak kesal, Seth teganya membuat dia dan Maura bertatapan canggung dan menghiraukan keberadaanya yang juga tamu dirumah ini.
Seth malah menyambut keluhan Aiden dengan tertawa keras. "Maaf, maaf. Tangan gue udah sakit banget, jadi gue anter Alka dulu." jelas Seth.
Aiden yang ikut melihat lengan Seth hanya bisa mendesah maklum. "Ya, gue bisa lihat."
Luka Seth kelihatan sudah terbuka lagi. Aiden jadi merasa sedikit bersalah sudah membentak laki-laki itu.
"Lo mau gue bantu balut lukanya?" Seth mengernyit, sebelum akhirnya lelaki itu menggeleng.
"Lo bukan Hara. Gak usah aneh-aneh." Seth menatap ngeri ke arah Aiden. Kalau ada orang yang bisa Seth percaya untuk membalut lukanya , itu hanya Alka dan Maura.
"Yasudah. Gue cuma mau beramal baik."
