Alka menceritakan semuanya yang dia tahu. Satu detik, dua detik, semua orang masih diam. Sampai beberapa detik dan orang baru menunjukkan reaksi mereka.
"What?!"
"Shit?!"
"Seriously?!"
"Lo gak mungkin serius kan?" Agni adalah yang memberi reaksi paling panjang diantara lainnya.
Alka mengangguk, membenarkan. Dan hal itu langsung membuat bahu Agni merosot. "Ag," Lucas memegang bahu Agni, berusaha menghibur. Dia merasa iba melihat Agni yang menunduk dengan memeluk perutnya sendiri sampai dia mendengar Agni tertawa keras semua orang dibuat heran oleh tingkahnya.
"Maaf, maaf."
Agni menyapu sudut matanya yang basah.
"Lo kenapa ketawa sih?" Lucas bertanya heran.
Agni menggeleng, tidak tahu harus bicara apa, tapi dia langsung menangis tertawa lagi. "Ya gue gak nyangka aja, pelet Jen sampai bukan hanya ke lawan jenis." sahut Agni santai.