Jen sudah lebih tenang. Setelah berapa lama Agni terus berada di sisinya, memeluknya erat, isak tangis Jen mulai reda. Dia sudah tidak lagi sekacau tadi, dan kali ini tatapannya tak lagi kosong. Meski sesekali Agni bisa menangkap bulir liquid bening yang keluar mengucur dari sudut matanya.
"Minum dulu," Agni menyerahkan sebotol air mineral yang dia dapatkan dari mini bar di ruang kerja Max. Bukannya meraih botol yang dia serahkan di depannya, Jen justru menarik lengan Agni sampai tubuh Agni terhuyung menabraknya.
"Gue gak butuh minum, gue butuhnya elo!" tegas Aiden sementara Agni hanya memutar bola matanya malas. "Sepertinya lo udah baik-baik saja." sindir Agni sebal.