"Ayah benar, lebih baik kita segera kerumah sakit dan menghubungi keluarga Pak Amir. Ayo." Agni sudah berdiri mendahului yang lain. Ketelitian dan kecermatan Axel dalam menangkap kasus bahkan lebih tajam dari ayahnya. Wajar sekali kalau dia ditunjuk untuk menggantikan ayahnya suatu saat.
Tapi terkadang, disaat seperti ini, Agni mengeluhkan kenapa dia harus punya adik laki-laki yang cerdas. "Dari cerita yang lo ceritakan, gue bisa menebak kalau hal se-beresiko ini jelas dilakukan bukan suruhan dari orang sembarangan. Mengingat begitu transparannya mereka melakukan tindak kekerasan bisa ditebak kalau mereka memiliki dekengan penguasa atau bisa jadi seorang konglomerat. Dan kalau dilihat dari target yang seharusnya potensial dalam kasus ini, adalah lo!" tunjuk Axel kepada Jen telak.
