Mata Agni hampir menggelinding di lantai kalau dia mendengar Jen berkata omong kosong seperti tadi lagi. Lelaki itu tidak mungkin serius bukan? Jen tidak mungkin benar-benar ingin menjalin hubungan serius dengannya. Namun saat Agni menatap tangan mereka yang bertaut di bawah meja, dan tangan Jen yang penuh keringat, Agni Mulai geer kalau Jen sedang serius sekarang. Pun dengan keberanian yang tipis Agni bisa melihat air muka sang Bunda dan Ayahnya yang menegang.
"Apa kamu sadar apa yang kamu bicarakan?"
"Dasar sinting!"
Dua kalimat yang keluar bersamaan dari mulut Ayah dan Adiknya membuat Lunar menelan ludahnya gugup. Sudah terlihat sekali kalau niat Jen tidak disambut baik oleh keluarganya. Harapannya hanya ada pada sang bunda.