Alka tak tahu kalau dia bisa ikut sepanik ini, mengikuti Hara masuk dalam mobilnya ketika sang ibu mengatakan bahwa ayahnya terkena serangan jantung dan sekarang sedang tak sadarkan diri di rumah sakit.
Hara memang pernah menceritakan soal penyakit jantung yang diderita ayahnya, tapi dia tidak tahu kalau akan mengalami, menjadi saksi yanng menemai Hara ketika hal buruk itu terjadi.
"Lo entar gue antar pulang dulu, karena setelah ini— gue mungkin akan langsung ke Jakarta." tutur Hara dengan wajah putus asa. Wajahnya pucat dan tangan gemetar yang begitu kelihatan, mana mungkin Alka tega. Dengan sigap dan yakin Alka menggeleng ribut.
"Aku ikut!" tegas Alka, membuat Hara sesaat mematung. Tidak, dia tidak bisa membiarkan Alka terjebak. Hara sudah yakin soal melepaskan Alka dan berusaha move on.
"Gak perlu Al," tutur Hara berusaha maklum. "Jangan khawatir okay?" katanya berusaha membuat gadis itu mengubah pikirannya. "Jangan buat Seth nunggu, lo bilang kalian ada janji setelah ini."