Kalau ditanya kapan Jen pernah merasakan nyawanya seakan tercabut dari tubuhnya. Maka jawabannnya sekarang. Dia merasa jantungnya berdentum dengan ritme cepat, bersama dengan ketakutan yang bersarang di kepalanya. Bahkan dengan sangat berani, Jen sempat membentak Daddynya yang meminta Jen tetap tinggal untuk menghadiri meeting. Baru setelah sang mommy menengahi, akhirnya Jen mendapat izin keluar ruangan daddynya dan pergi kerumah sakit bersama supir.
Dengan langkah kecilnya Jen menyusuri lorong yang terasa begitu lama. Bau khas rumah sakit semakin membuatnya merasa cemas. Jen ingin memarahi Aiden yang tanpa peringatan membawa kabar buruk, walau bukan salah lelaki itu juga hanya sekedar membawa kabar berita.
Begitu Jen sampai di depan kamar yang diberitahukan Aiden, dengan tergesa dia langsung menggeser pintu dan mandapatu tiga temannya ada di dalam sana dengan wajah sendu.
Bahkan Lucas yang biasanya berisik, hanya menatapnya sekilas sebelum kembali menatap nanar ke arah lantai.