Flashback~
Beberapa tahun silam~
Hari itu cuaca mendung gelap, seakan hujan siap turun membuat buat dan seisinya basah kuyup, dan Jen tidak pernah menyukai hal ini. Dia benci hujan, meski Agni— sahabatnya— kelihatan begitu mencintai hujan, yang menurutnya membuat bumi menjadi lebih tenang, rintiknya juga membawa alunan merdu yang bisa membuat Agni betah menatap berjam-jam, hanya dengan mata telanjangnya, dja sudah puas.
Jen menggerutu, Dimas— supir keluarganya yang bertugas menjemput sama sekali belum kelihatan batang hidungnya, pun Jen sudah muak menatap arloji di tangannya berulang-ulang. Kalau saja dia bukan bocah, Jen pasti akan mencari jalan pulangnya sendiri.