Jen memasuki apartemennya dengan perasaan berat. Pertemuannya dengan Hara, meninggalkan perasaan bersalah dalam diri Jen pada sang sahabat.
Melihat Hara terpuruk setelah tahu apa yang ayahnya lakukan, memunculkan gejolak tak nyaman dalam tubuh Jen hingga dia kesulitan untuk merasa nyaman, bahkan ketika tubuh lelahnya sudah jatuh di atas sofa mahalnya.
"Tuan Muda, anda butuh sesuatu?"
Adam yang seharian sibuk mengurusi banyak hal, masih bersikap perhatian. Kadang hal itu membuat Jen iri, bagaimana bisa seseorang seolah tidak punya batas limit seperti Adam. Andai dia juga seperti itu.
"Tidak ada. Lo bisa lakuin apapun, atau istirahat juga tak apa. Gue mau mandi saja setelah itu beristirahat." penuturan Jen disambut anggukan penuh dari Adam.
Sebenarnya ada hal lain yang ingin dilakukannya. Yakni menelpon Agni yang sampai sekarang belum membalas pesannya sama sekali.