Mungkin Agni memang sudah gila. Atau dia memang tidak bisa lagi membedakan mana yang benar mana yang salah. Bisa-bisanya dia setuju dengan ajakan gila Jen mengajaknya berkencan ketika lelaki itu jelas-jelas belum putus dengan kekasihnya— dan dia juga masih terikat dengan perjodohan yang belum resmi dibatalkan.
"Jangan ngelamun terus, lo nyesel nerima tawaran gue?" gumam Jen sangsi. Pasalnya gadis yang belum lama ini resmi menjadi kekasihnya sibuk memandangi jendela dan terus menghembuskan napasnya berat. Seolah apa hanya dia yang bahagia dengan hubungan mereka.
"Lo bisa gak fokus nyetir aja. Gue gak mau ya kita kenapa-napa gara-gara lo!" sungut Agni masam. Dasar Jen tidak peka. Dia sedang stress karena harus menjadi selingkuhan lelaki ini, tapi Jen dengan santai menikmati status mereka yang baru.
"Gue pasti sudah gila karena nerima lo tadi!" menghembuskan napasnya berat Agni berkata lagi. Dia menyesal karena sudah menuruti keinginan Jen hanya karena keinginan sesaat.