Jen sedang dalam perjalanannya pulang ke apart setelah mengawasi Agni diam-diam, sampai ponselnya kemabli berbunyi. Dia sudah tau si penelpon pasti grandmanya atau bisa jadi Andrew, ayah Adam yang bekerja sebagai tangan kanan sang nenek.
Setelah pertimbangan dan konflik batin cukup lama, Jen memutuskan untuk menepikan mobilnya di bahu jalan.Ternyata dia sudah salah sangka, Adamlah yang menelpon ke ponselnya.
"Halo,"
[Maaf menggangu Tuan Muda.] seperti biasa, Adam akan berikap sopan. [Tadi Ayah meminta akses ke apartemen anda, karena perintah Nyonya Besar.]
Jen mengempalkan tangannya dan ekspresinya langsung berubah serius. "Gue harap lo enggak mengecewakan gue Adam!" desis Jen serius. Untungnya, Adam sudah terbiasa dengan cara Jen memerintah dan memeringati, jadi dia tidak lagi merasa terintimidasi ataupun sakit hati dengan mudah.