Alka merasa kalau dalam hal ini dia perlu memulai duluan. Bagaimanapun menyembunyikan statusnya yang merupakan matan Hara, membuat Alka merasa tidak tenang. Dia selalu diselimuti rasa bersalah, terlebih ketika dia tahu kalau Tia secara terang-terangan mengatakan kalau sebenarnya dia menyimpan rasa suka pada pria itu sejak lama.
"Boleh gak aku yang duluan ngomong?" tanya Alka dengan menelan ludahnya gugup. Dia meremas kedua tangannya di atas paha, mengumpulkan keberanian sekeping demi sekeping.
[Tentu aja boleh dong!] Fey berkata dengan penuh semangat, meski lumayan berpikir diotaknya, tentang apa yang mungkin Alka ungkapkan dalam moment ini.
Tia ikut mengangguk cepat, dia justru senang karena dia harus dirinya yang membuat pengakuan dosa.