"Tuan Muda berniat menyusul Nona Agni ke jakarta?"
Jen sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan Adam yang sudah tiga kalinya dia tanyakan. Semenjak dia tahu kalau malam ini keluarga Agni dan Hara akan melakukan pertemuan yang kemungkinan membahas soal perjodohan mereka, Jen sudah kehilangan moodnya.
Adam, yang bisa melihat betapa keruhnya wajah Jen, merasa khawatir sekaligus cemas. Jen yang biasanya akan melapiaskan kemarahannya dengan sangat gamblang, justru terlihat semakin menyeramkan ketika lelaki itu hanya diam, tapi tatapan matanya begitu tajam, seolah bisa merobek sesuatu dihadapannya.
"Gue mau pergi lari." Setelah sekian waktu berlalu, akhirnya Adam bisa mendengar Jen megatakan sesuatu.
"Ya?" Walaupun Adam mendengar, dia masih perlu mengkonfirmasi apakah perkataan Tuan Mudanya itu benar. Kenapa juga Jen mau pergi berlari di malam hari seperti ini!