Alka memainkan kakinya gusar, sudah hampir satu jam dan belum ada tanda-tanda Seth telah selesai dengan Jen. Lelaki itu tidak mengirim satupun pesan ke ponselnya meski Alka sudah menunggu lama.
Dia juga sudah kehabisan bahan obrolan dengan Adam. Karena sejak awal memang kombinasi anatara dia dan Adam sama sekali tidak cocok. Adam yang kaku, dia yang pemalu— sampai matahari berubah menjadi pink juga percakapan diantara mereka tidak akan sepanjang jalan kenangan.
Alka mengadahkan wajahnya ke atas, langit sudah tidak seterik tadi— ya semua bukan karena sore sudah akan datang, tapi karena mendung kini yang mengambil alih. Alka sudah ketar ketir, gimana kalau sampai tiba-tiba hujan? Dia malas sekali berpindah tempat entah karena sudah terlalu mager atau karena urusannya pasti panjang untuk mengajak Adam pindah.
Huh...
Tapi Alka juga tidau mau kehujanan. Dia selalu berkahir demam dua hari setiap kali kehujanan. Jadi opsi hujan-hujanan tentu bukan pilihan.