Jen mengintip keluar jendela mobil, rasa cemas sekaligus kemarahan belum juga menghilang sepenuhnya dalam hatinya. Rasanya dia tidak sabar untuk segera menyeret Agni dan meminta penjelasan dari perempuan itu.
Sesekali Jen mengurut keningnya yang semakin bertambah pening. Belum lagi hujan yang tiba-tiba muncul seolah tengah mengolok suasana hati Jen yang kacau balau. Rasanya Jen ingin mendorong Adam untuk melajukan kecepetannya mobilnya sekali lagi— tentu saja itu kalau Seth tidak terus bersikap paranoid dan menyebalkan. Seth yang duduk di samping Adam, terus mengawasi sang supir tanpa kehilngan fokus— Jen seperti tidak diberi kesempatan untuk memberi perintah apapun.
Benar-benar menyebalkan.
"Kita sudah sampai!" Intrupsi Seth, membuat Jen membuka matanya yang terpejam.
Matanya kembali mengintip lewat jendela mobil.
Finally!
"Jadi kita ke mana? Agni's place or Hara—"
Ck.