(Part Sebelumnya)
"Al, seandinya— seandainya gue serius deketin lo, lo bersedia?"
Kalau Alka masih memandangnya buruk, maka yang harus dilakukan Seth hanyalah membuktikan semuanya.
****
Melihat Alka yang masih diam hingga beberapa detik berlalu, Seth menghela napasnya pendek.
Mungkinkah dia terlalu terburu-buru?
"Gue gak minta elo tanggepin semuanya sekarang, tapi elo harus tau-- kalau gue gak main-main sama apa yang gue utarain barusan!"
Wajah serius Seth, juga ucapannya yang tegas dan lugas, membuat Alka semakin tidak tahu harus bersikap bagaimana. Haruskah dia menerima tawaran itu dengan tangan terbuka? Haruskah dia mencoba membuka hatinya untuk Seth, meski dia baru saja patah hati?
"Maaf kak, aku cuma--"
Merasa dirinya akan sangat keterlaluan kalau hanya diam terus menerus, Alka berusaha merangkai kata yang tepat, dia tidak mau melukai Seth. Baik itu harga dirinya, juga hatinya.