Jen masih terus mencoba menenangkan Agni dengan mengenggam tangannya erat. Tak sedikitpun Jen alihkan pandangannya dari Agni, walau sudah beberapa saat terlewat. Ssekali di usapnya air mata Agni yang masih terus mengalir meski sudah tak sederas tadi.
"Ag, minum." Jen menyerahkan segelas air putih, tapi Agni justru menggelang menolak.
Tak ingin memaksa, Jen kembali menaruh gelasnya di atas meja. Kejadian perdebatannya dengan Agni membuat Jen agak trauma untuk kembali memaksa gadis itu, apa lagi melihat Agni yang masih terus menangis.
"Jen sorry ya," mendengar Agni meminta maaf, Jen justru merasa semakin tidak baik. Digelengkannya kepalanya tanda bahwa dia tak merasa Agni perlu meminta maaf.
"Elo kenapa sebenarnya?"