"MATI KAU, MANUSIA RENDAHAN!"
Jerit itu tenggelam dalam miliaran cahaya dari langit yang memelesat menuju hutan. Si lelaki bermata biru hanya bisa terpaku di tempatnya berdiri sambil mendengar tawa renyah Sang Dewa. Dia tak mampu mengangkat kedua kakinya. Atau bahkan dia sudah tak sanggup memikirkan tempat bersembunyi yang baik. Setidaknya tempat bersembunyi yang bisa sedikit melindungi tubuhnya dari terpaan miliaran lintasan cahaya yang panas. Pandangannya hampa, pun pikirannya demikian. Hingga tak lama kemudian, miliaran lintasan cahaya itu mengerubungi tubuhnya. Menciptakan ledakan luar biasa yang menggelembung di tempat tersebut, lalu meledak menimbulkan asap melingkar seperti cincin yang terbentuk sempurna.
Lalu, pertanyaannya: apakah Darien mati oleh serangan miliaran lintasan cahaya itu?