Darien tak dimungkiri sudah mendapatkan banyak sekali kekecewaan dalam hidup ini. Dia berjuang keras untuk sebuah kehidupan yang layak bagi banyak orang, tetapi beberapa kawan berkhianat begitu saja tanpa alasan yang jelas. Seperti bagaimana Elasmus mengkhianatinya, Darien tak pernah tahu alasan di balik pengkhianatan tersebut, apa tujuan Elasmus, dan bahkan sejak kapan dia merencanakan pengkhianatan itu. Dan sekarang, dia lagi-lagi ditikam oleh pisau kenyataan yang sama. Seorang kawan mengkhianatinya, menusuknya dari belakang, merencanakan pemberontakan yang sangat jelas.
Bagaimanapun, Darien tidak mengetahui kesalahan apa yang dia perbuat pada Acacio. Dia pikir semuanya berjalan sebagaimana harusnya. Akan tetapi, dugaan tersebut salah besar. Justru sebaliknya, Acacio mencoba bermain-main dengannya. Dengan mengenakan topeng dan terlihat bijaksana, Darien sungguh seperti dibelai oleh kebaikan-kebaikan pria itu.