Tubuh mungil gadis cantik ini langsung ditarik membentuk lingkaran mengikuti tarikan Abercio hingga jatuh ke pelukan seorang pemuda tampan yang lebih cocok menjadi kakak laki-lakinya.
"Kamu! Jangan berharap kamu keluar dari mansion ini dengan mudah. Bayar semua hutangmu padaku sekarang, dengan uangmu atau dengan tubuhmu." Abercio berkata kepada Akira dengan wajahnya yang begitu dekat untuk menunjukkan keseriusannya. Tapi yang dimaksud Abercio kali ini bukan hanya hutang uang, tapi gadis ini juga harus membayar semua penghinaan yang telah dia lakukan pada Abercio.
Ini adalah pertama kalinya Abercio bertemu dengan seorang gadis yang sombong dan berani berbicara kasar padanya. Selama ini wanita yang mendekatinya selalu manis dan manja. Tidak ada wanita yang berani menghina tuan muda keluarga Arion ini. Jika ada yang berani melakukannya, jelas mereka akan berakhir dengan tragis dan mungkin tidak pernah berani menunjukkan wajah mereka kepada dunia lagi.
Menampar…
Tamparan keras mendarat di pipi kanan Abercio. Kata-kata pria ini menghina Akira. Memang dia berpikir gadis macam apa dia sehingga dia bisa tidur dengannya. Kalau hanya soal uang, itu bukan masalah besar bagi Akira.
"Hei, pak tua! Jangan khawatir. Datang saja ke rumah Kyle. Saya akan membayar sepuluh kali lipat kerugian Anda, termasuk layanan yang Anda berikan tadi malam." Akira menjawab dengan kata-kata yang tidak kalah arogan dan menghormati Abercio.
Gadis cantik ini mendorong tubuh Abercio menjauh dan melepaskan pelukannya dari tubuh Akira. Gadis ini pun kini sudah tidak peduli lagi, jika keluar kamar ia hanya mengenakan baju tidur yang sangat minim dan transparan sehingga bisa memperlihatkan keindahan lekuk tubuhnya.
"Heh! Benar-benar gadis yang liar," kata Abercio dalam hatinya sambil menyeka darah kecil yang mengalir di tepi bibirnya dari luka tamparan dari gadis cantik itu.
Hmm.. gadis yang sangat menarik dan pemenang untuk Abercio. Bagaimana dia bisa membiarkan singa muda seperti itu keluar dari kandangnya begitu saja tanpa diawasi? Tentunya Abercio akan dengan senang hati menerima ajakan gadis itu untuk datang ke kediaman keluarga Kyle nanti.
"Hmm... sepuluh kali lipat dari apa yang kamu katakan? Gadis manis, kamu terlalu polos. Bahkan jika kamu harus membayar ribuan kali untuk tamparanmu pagi ini."
Tidak lama kemudian Akira berangkat dari kamar Abercio. Datanglah Alex yang merupakan asisten pribadi sekaligus keponakan Abercio Arion.
"Hai, Abercio. Kenapa masih pakai blush on? Mau bikin fashion show sepagi ini?" Ucap Alex yang malah mengolok-olok pamannya yang pipinya terlihat merah sebelah karena terlihat bekas luka dari Akira di wajahnya.
Alex bahkan membual wajah Abercio untuk melihat lebih dekat tamparan itu, sambil terkekeh. Ternyata seorang Abercio juga bisa mengalami rasa malu seperti itu.
"Cepat ambilkan aku air dingin untuk kompres, dan cari tahu siapa gadis itu. Beraninya dia menamparku." Kata Abercio dengan wajah kesal kepada Alex.
"Oke, bos siap." Alex menjawab, yang segera keluar dari kamar Abercio dan meminta Anne membawakan air dingin atau es Abercio ke kamarnya. Setelah itu Alex kembali menemui Abercio untuk membahas masalah perusahaan mereka.
Akira yang tidak berpikir lama sebelum meninggalkan kediaman Arion, begitu saja. Sekarang merasa bingung. Bagaimana dia bisa kembali ke rumah Kyle sekarang jika dia berpakaian seperti itu? Setiap orang yang melihatnya akan mengira gadis ini gila dan tidak punya sopan santun sama sekali, atau mungkin hanya wanita murahan yang dicampakkan oleh tuannya. Minim dan bertelanjang kaki, Akira berjalan menyusuri jalan mencari taksi. Setiap orang yang melihatnya menatap Akira dengan wajah cemberut dan merasa gadis ini sedikit aneh. Bagaimana bisa seorang gadis yang baik meninggalkan rumah dengan pakaian seperti itu? Sehingga taksi yang ia hentikan enggan mengantarnya ke tempat tujuannya.