Akira segera membuka kedua matanya dan bangun dari posisi berbaring. Gadis ini kemudian duduk dengan bersilang kaki di depan bibi Liu. Sangat jelas sang nona muda suasana hatinya sedang tidak baik. Hal itu terpancar dari tatapan mata yang tajam penuh amarah.
"Berlutut!" Kata Akira yang tidak ada hujan , ataupun badai meminta bibi Liu untuk berlutut dan memarahinya.
"Apa? Gadis ingusan ini bahkan memintaku untuk berlutut?" Kata bibi Liu dalam hatinya. Ia tidak rela untuk melakukan perintah Akira. Dimana harga diri bibi Liu sebagai kepala pelayan, jika harus berlutut di depan para pelayan dibawah perintahnya.
"Apa kesalahan saya, nona muda?" Tanya bibi Liu yang masih berdiri tegak dan tak melaksanakan perintah Akira.
"Siapa yang memberimu hak untuk berbicara? Aku bilang berlutut!"
"Tetapi, nona muda... "
