"Tapi kayanya gua dan Aqilla ha bisa terus-terusan kaya gini. Ga bisa sebentar-sebentar ada aja kesalah pahaman. Semuanya harus selesai. Harus ada pilihan antara gua dan Rian. Kalo gitu gua akan bicara besok di sekolah sama mereka berdua," pikir Dika.
Setelah itu Dika melanjutkan memainkan gitar miliknya. Bahkan malam ini Dika sampai tidak bisa tertidur akibat terus memikirkan Aqilla. Dia juga takut untuk bicara dengan Aqilla besok. Ada beberapa persiapan yang harus Dika lakukan.
Hingga akhirnya tidak terasa hari sudah kembali berganti. Pagi-pagi buta Dika sudah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Tidak seperti biasanya dia akan berangkat ke sekolah sepagi ini. Bahkan Ibunya belum selesai membuatkan sarapan untuknya.
"Dika? Kamu udah rapih aja sayang? Ini baru jam 5 pagi sayang," tanya Ibunya yang melihat Dika sudah rapih dengan pakaian sekolahnya.
"Iya Bu. Soalnya di sekolah ada ujian pagi ini. Jadi Dika ga mau sampai terlambat datang ke sekolah."