..."Hmm, kita makan es krim dulu aja disinu ya, nanti baru lanjut jalan lagi" saran Kiky mulai duduk disamping Aleana yang hanya dijawab anggukan oleh Aleana yang tengah fokus menikmati es krimnya.
"Kak, setelah makan es krim nanti kak Kiky temani aku ke toko jam tangan ya?" menatap Kiky penuh harap.
"Iya, nanti kakak temani. Lagian tadi kakak sudah janji sama kamu kalau hari ini secara khusus kakak akan temani kamu jalan-jalan kemanapun." mengusap kepala Aleana dengan pandangan mata yang penuh akan kasih sayang.
"Oh, emang kamu mau cari jam buat kamu sendiri atau buat orang lain, hem ?" menghadap ke Aleana yang masih fokus memakan es krimnya sampai-sampai dia tidak sadar kalau ada es krim yang nempel di sudut bibirnya.
"Iiih, kamu udah segede begini makan es krim aja masih belepotan kayak anak kecil" membersihkan sudut bibir Aleana dengan tangannya.
"Hehe, habisnya es krim ini terlalu enak sih kak... ayo kita pergi lihat-lihat ke toko jam tangan dulu kak" ajak Aleana dengan menarik tangan Kiky yang diiringi oleh gelengan kepala Kiky karena tingkah Aleana yang seperti anak kecil minta dibelikan mainan oleh orang tuanya.
~~~[[]]~~~
Disisi lain
"Ada apa tuan ?" tanya Yohan yang melihat tuannya dari tadi diam ditempat untuk waktu yang lumayan lama.
"Saya ingin mencari sesuatu" kilah Darel sambil terus menatap seseorang yang dikenalnya.
"Tuan mencari apa ? pasti akan saya carikan buat tuan"
"Tidak perlu, saya yang akan mencarinya sendiri. Ayo kita jala" berjalan mengikuti orang tersebut dari jarak yang menurut Darel aman.
'Sebenarnya tuan mencari barang seperti apa? tumben sekali dia mau repot-repot mencarinya sendiri' batin Yohan yang bingung akan sikap Darel.
Tiba-tiba langkah Darel terhenti, dia memandangi satu pasangan yang tengah masuk ke salah satu toko. Dengan sorot mata yang tajam dia terus mengamati setiap interaksi pasangan tersebut yang semakin lama membuat hati Darel menjadi marah dan tidak tenang.
'Eh, tuan berhenti ? tapi tadi katanya ingi mencari sesuatu, terus kenapa malah berhenti di tengah jalan ? memangnya di tengah jalan seperti ini kita bisa menemukan apa ?' batin Yohan sambil melihat sekeliling untuk mengamati.
'Tuan, ternyata anda sedang menguntit nona, tapi nona kelihatannya sedang bersama seorang pria' melihat ekspresi Darel dari samping. 'Tuan Darel terlihat marah, apa jangan-jangan tuan sudah jatuh cinta pada nona Aleana dan sekarang ini adalah wujud tuan yang sedang cemburu. hehehe ternyata ada masa dimana tuan merasakan jatuh cinta dan cemburu.' batin Yohan yang tanpa sadar dia menampilkan senyum penuh makna saat menatap Aleana ketika Darel tengah melihat kearah Yohan.
"Apa yang kamu tertawakan?" tanya Darel yang disertai tatapan tajam.
"Oh, tu...tuan saya hanya tidak sengaja melihat nona Aleana di dalam toko jam tangan dengan seorang pria" jawab Yohan yang langsung tersadar akan apa yang baru saja dia lakukan.
"Menurutmu siapa pria yang bersama dengannya itu dan apa hubungan mereka?"
'Tuan, jika tuan bertanya seperti itu mana mungkin saya tau dan bisa gawat kalau saya sampai salah menjawab' batin Yohan menangis mendengar pertanyaan bosnya yang kini tengah dilanda rasa cemburu.
"Saya juga tidak tau pasti tuan, tapi bagaimana jika saya kesana saja untuk mencari informasi agar kita tidak salah sangka" saran Yohan menjelaskan kepada Darel.
"Hmm, yasudah kamu cepat kesana"
"Tuan tidak ikut masuk sekalian ?"
Menatap tajam pada Yohan. "Aku mau berkeliling dulu sebentar di sekitar sini" tolak Darel
"Baik tuan" berjalan pergi meninggalkan Darel dan masuk ke toko jam untuk menghampiri Aleana.
'Tuan...tuan bilang saja jika anda tidak mau kalau nona Aleana mengetahui tentang anda yang tertarik dengannya' batin Yohan yang paham akan maksud Darel.
Ketika Yohan pergi Darel juga memutuskan untuk meninggalkan tempat agar tidak terlihat oleh Aleana sembari dia sekalian mengawasi kondisi mall miliknya itu.
~~~[[]]~~~
"Nona Aleana ?" sapa Yohan dengan menampilkan ekspresi sedikit terkejut agar pertemuan ini memang terjadi secara tidak sengaja.
Mendangar namanya dipanggil Aleana yang tengah asik melihat-lihat jam tangan di etalasepun menolehkan kepalanya ke sumber suara.
"Oh, Asisten Yohan. benar ?"
"Iya nona...ternyata memang benar ini anda...tadi ketika lewat saya merasa seperti melihat anda maka dari itu saya mencoba menghampiri anda kesini untuk memastikan benar atau tidaknya" ucap Yohan terpaksa berbohong di depan Aleana.
"Hmm, apakah anda juga sedang berbelanja disini ?" penasaran melihat Yohan di mall apalagi ini semestinya masih jam kerja di negara ini.
"Tidak nona, saya kemari karena ada urusan bisnis bersama Tuan Darel"
"Lalu dimana Tuan Darel sekarang ?" mata Aleana berusaha mencari sosok Darel yang tidak terlihat setelah dia mendengarkan perkataan Yohan barusan.
"Tuan Darel masih ada beberapa hal yang harus diurus, jadi beliau pergi sebentar" berusaha memberikan alasan yang tepat.
"Oh, maaf dan kalau boleh saya tau tuan ini...?" Yohan mengalihkan perhatiannya pada pria yang berdiri di samping Aleana dengan diam dan hanya menyimak obrolannya dengan Aleana.
Aleana paham maksud Yohan. "Perkenalkan ini Kiky kakak saya dan kak Kiky ini asisten Yohan orang yang saya temui di pesawat" memperkenalkan mereka berdua satu sama lain.
"Senang bertemu dengan anda Tuan Kiky" ucap Yohan sambil mengulurkan tangan kearah Kiky.
"Saya juga senang bisa bertemu dengan asisten Yohan" tersenyum sambil menerima jabatan tangan Yohan.
"Kalau begitu silahkan nona dan tuan lanjutkan acara berbelanjanya. Saya minta maaf karena telah mengganggu waktu kalian belanja...saya permisi dulu karena masih harus segera menyusul tuan Darel" Yohan berpamitan kepada Aleana dan Kiky.
"Oh tidak apa, anda tidak mengganggu kami sama sekali" jawab Kiky yang menampilkan senyum formalnya.
"Benar asisten Yohan, kalau begitu silahkan. Senang bertemu dengan anda asisten Yohan. sahut Aleana tersenyum ramah.