...'Cantik dan kenapa wanita ini terlihat menarik menurutku ? Ada apa denganku ?' batin sang pria di samping Aleana yang ketika memutuskan pandangan matanya dari wajah Aleana yang tengah tertidur dan memilih menutup matanya untuk merenungkan apa yang terjadi pada dirinya.
Ketika sang pria masih tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba dia merasakan sesuatu menimpa bahunya, kemudian dia membuka mata dan menengok ke samping, ternyata wanita yang duduk disebelahnya tengah menyandarkan kepala di bahunya. Mungkin karena dia tidur terlalu nyenyak, jadi tidak menyadari hal ini.
"Tuan, saya akan bangunnkan nona itu agar memindahkan kepalanya dari bahu anda" ucap sang asisten dengan panik, yang mengetahui hal tersebut. Karena selama ini tuannya adalah orang yang bersih dan apalagi dia tidak suka jika ada wanita yang menempel padanya.
"Tidak apa, biarkan saja Yohan...mungkin dia lelah karena perjalanan yang panjang ini" cegah sang pria pada Yohan yang tak lain adalah asistennya.
"Baik tuan" jawab Yohan. 'Apakah ini masih tuan Darel yang saya kenal ? kenapa sikap tuan biasa saja dengan nona itu ? kalau tuan yang biasanya bisa dipastikan bahwa orang tersebut sudah dibuat malu oleh tuan, tapi ini tuan ? Haish... entah.lah' batin Yohan yang memikirkan banyak sekali pertanyaan atas sikap tuannya yang tidak biasanya tersebut.
Benar sekali, Darel merupakan nama pria yang sedari tadi duduk di samping Aleana dan juga merupakan laki-laki yang menolong Aleana tadi. Sedangkan Yohan yang merupakan asisten Darel yang tak lain adalah laki-laki yang telah menabrak Aleana karena dia tengah terburu-buru untuk menyampaikan pesan pada tuannya yang berada di depan Aleana. Hal itulah yang menyebabkan Yohan secara tidak sadar telah menabrak Aleana.
Setelah penempuh perjalanan udara yang panjang seorang pramugari menyapaikan informasi bahwa pesawat sebentar lagi akan sampai di bandara negara C. Diwaktu bersamaan Aleana juga tengah terbangun karena suara tersebut dan dia menyadari bahwa posisinya ada yang salah, dengan segera dia membenarkan posisi serta pakaiannya.
"Ma...maafkan saya tuan, saya benar-benar tidak sengaja" ucap Aleana penuh sesal dengan menundukkan sedikit kepalanya menghadap Darel.
"Hmm, ya tidak apa" jawab Darel singkat. Sebenarnya dalam hati Darel merasa sedikit kecewa karena Aleana sudah terbangun, padahal dia menyukai ketika Aleana ada di dekatnya, karena Darel dapat mencium aroma tubuhnya yang menurut Darel sangat lembut dan segar. Entah kenapa Darel menyukai wangi dari wanita tersebut.
Setelah beberapa saat semua penumpang sudah turun dari pesawat dan mereka berjalan keluar bandara.
Tin..tiinn...
Mendengar bunyi klakson mobil yang berhenti di depannya membuat Aleana mendongak mengalihkan fokus matanya yang sedari tadi menatap ponsel berganti menatap mobil di depannya.
'Mobil siapa ini ? apakah mereka mengenalku ? Seingatku aku tidak menyuruh siapapun untuk menjemputku?' pertanyaan di batin Aleana sambil menunggu orang yang berada di dalam mobil itu menunjukkan wajahnya.
Seorang laki-laki bertubuh tegap, berpakaian rapi dengan kacamata keluar dari kursi penumpang depan dan berjalan mendekat ke Aleana.
"Kamu... kamu bukankah pria yang menabrakku di pesawat ?" tanya Aleana yang mengenali wajah Yohan.
"Benar nona, saya Yohan asisten tuan Darel dan soal yang dipesawat saya benar-benar minta maaf" ucap Yohan.
"Oh, iya tidak apa. lalu ada apa kamu berhenti disini dan menghampiri saya ?" tanya Aleana yang bingung.
"Mari saya antar anda nona, anggap saja sebagai permintaan maaf saya" ajak Yohan
"Tidak perlu sampai seperti itu, saya sudah memaafkan anda tuan dan lagi kelihatannya anda sekarang tengah bersama bos anda. Kemungkinan hal ini akan membuat bos anda tindak nyaman jika anda harus mengantar saya" tolak Aleana halus.
'Aduuh, nona jika saya bisa bicara jujur sebenarnya ini kemauan tuan' batin Yohan
"Naiklah, saya tidak keberatan jika harus mengantar nona dulu" ucap Darel membuka jendela dari dalam mobil dengan tatapan mata yang tajam dan suara yang tegas memberikan kesan untuk tidak ada bantahan dalam kalimatnya.
"Hmm, baiklah jika anda sudah berkata begitu tuan dan maaf jika merepotkan kalian" ucap Aleana mulai masuk kedalam mobil yang sudah dibukakan pintu oleh Yohan di kursi penumpang belakang bersebelahan dengan Darel. Setelah itu Yohan segera berlari masuk kembali kedalam mobil.
"Tujuan anda kemana nona" tanya Yohan yang berada di kursi depan bersebelahan dengan sopir.
"Aleana, panggil saya Aleana saja tuan dan tolong antarkan saya ke kompleks perumahan Din Yuan" kata Aleana memberi tahu nama dan tempat tujuannya.
"Baiklah nona Aleana dan anda bisa memanggil saya asisten Yohan dan beliau yang duduk di samping anda adalah bos saya..." Yohan memperkenalkan dirinya dan juga tuannya namun belum selesai dia berbicara sudah dipotong oleh Darel.
"Darel..." ucapan Darel yang memotong perkataan Yohan sembari menengokkan kepalanya ke arah Aleana dan mengulurkan tangannya.
"Aleana tuan, senang bertemu dengan anda" Aleana menerima uluran tangan dari Darel untuk berjabat tangan.
"Kalau boleh tau, apakah nona Aleana warga disini atau nona datang kemari karena ada keperluan?" tanya Darel yang membuat Yohan terkejut, karena seorang Darel memulai percakapan seperti ini merupakan hal yang tidak pernah terjadi selama Yohan menjadi asisten Darel.