"Kalau memang topik yang saya angkat memang random, kenapa Bapak terus-menerus membalas ucapan saya?" Ucap Aletha tidak terima.
"Itu karena saya kasihan dengan kamu, sudah tak terlalu cantik, keahlian yang masih dipertanyakan,"
"Lanjutkan!" Sela Aletha pada Ryshaka yang kini sedang mengeluarkan unek-uneknya.
"Untuk saat ini hanya itu saja, tapi tidak tahu kalau nanti, akan saya beritahukan segera padamu jika saya sudah menemukan sifat minus lainnya." Ucap Ryshaka dengan perkataannya yang sangat menjengkelkan.
"Lelaki yang seperti Bapak ini langka sekali, ya! Sangat patut untuk dilestarikan agar tidak punah!" Ucap Aletha dengan nada suaranya yang terdengar sangat jengkel.
"Benar sekali, Aletha! Saya ini tergolong spesies langka." Ucap Ryshaka jumawa.
"Terlihat sangat bangga, ya Pak!" Ucap Aletha tak habis pikir.
"Itu harus! Mau sekecil apapun kelebihannya, sombong itu nomor satu." Ucapan Ryshaka semakin tinggi saja.