Oliver mengantarkan Ara menuju kediaman wanita itu.
"Rumahmu arah mana?" Tanya Oliver kepada Ara. Karena lelaki itu bertanya di tengah lalu lintas yang padat merayap, otomatis Ara tidak mendengar pertanyaan lelaki itu dengan jelas.
"Kau bilang apa?" Refleks Ara lebih mendekatkan tubuhnya ke arah Oliver yang membuat lelaki itu langsung tersentak kaget. Bagaimana tidak, bagian punggungnya ditekan oleh sesuatu yang terasa kenyal. Bahkan Oliver tidak mau berpikir, bagian tubuh apa yang menekan punggungnya tersebut.
Sebenarnya Oliver sangat ingin memajukan tubuhnya akar bagian dari tubuh private Ara tidak menempel ketat ke arahnya, tapi apa daya karena motor yang dikendarai oleh mereka berjenis motor sport yang memiliki tangki bensin di depan. Oleh karena itu Oliver tidak bisa berbuat banyak.
"Rumahmu arah mana? Di depan ada perempatan, aku harus mengambil jalur yang mana?" Tanya Oliver sekali lagi kepada Ara kali ini dengan intonasi suara yang lebih keras.