Dashi memilih bungkam dan tak langsung terprovokasi dengan ucapan Calvin. Wanita itu berdiam diri untuk mencerna ucapan lelaki itu. Tapi seberapa kerasnya ia berpikir, tetap tak dia bisa mendatangkan ilham. Semua ini terasa begitu mendadak dan perubahan sikap yang lelaki itu tunjukkan pun terlalu drastis.
"Untuk pertanyaan yang kau lontarkan. Apakah aku pernah bertemu denganmu atau tidak sebelum ini, jawabannya tetap tidak. Pertemuan pertama kita di sebuah night club, itu yang kuingat." Ucap Dashi berusaha tenang meskipun Calvin sudah mengeluarkan pisau dan memainkan benda tajam tersebut.
"Kau ini tergolong manusia introvert yang jarang berbaur dengan orang lain, ya?" Tanya Calvin.
"Lebih tepatnya orang yang tidak satu frekuensi denganku. Untuk apa kau memainkan benda itu?" Tanya Dashi. Wanita itu tak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi.