Sementara itu, di sisi lain dari hotel yang sama, kedua perempuan baru terbangun tepat pukul 6 pagi. Mereka berdua pun kesiangan, mungkin karena kelelahan beraktivitas pada hari kemarin.
Dret! Dret!
Bunyi ponsel Yuriza kini terdengar oleh Adisty yang sudah lebih dahulu sadar 100 persen, sedangkan Yuriza masih setengah sadar. Adisty menatap layar ponsel Yuriza yang menerima pesan dari Nyonya Diva.
"Yuriza, bangunlah, Mama kamu mengirimkan pesan untuk kamu."
"Hm, benarkah? Kenapa mengirimkan pesan sepagi ini? Apa kita sudah mau jalan-jalan?" tanya Adisty yang setengah sadar.
"Iya, ayo bangun, barangkali itu penting untuk membahas pertemuan dengan Tuan Ayden."
Yuriza pun terbangun dari tidurnya dan langsung mengambil ponselnya. Adisty menatap wajah Yuriza dengan sangat serius saat memainkan ponsel tersebut. Selang 5 menit, Yuriza melepaskan ponselnya tepat di atas kasur dan langsung menghela nafasnya dengan sangat perlahan.
"Ada apa?"