Kini Yuriza, Adisty, dan ketiga karyawan butik sudah memasuki mall dengan sangat antusias. Semangat dan senyuman semerbak di tampilkan oleh mereka. Mall mewah yang sangat jarang mereka kunjungi bahkan tidak pernah. Biasanya mereka pergi ke mall biasa bukan kelas tinggi seperti ini.
"Yuriza, kenapa pak satpam itu mengenal kamu?"
"Aku sering kesini, Kak Adisty. Lagipula gak mungkin mereka gak kenal sama aku?"
"Memangnya kamu siapanya di mall ini? Jangan bilang ini milik kalian juga."
Yuriza langsung tertawa mendengar pertanyaan Adisty.
"Mall ini milik Papa. Jadi wajar bukan kalau mereka mengenal aku atau mengenal Kak Arseno."
Adisty langsung membulatkan matanya mendengar pengakuan Adisty kepadanya.
"Jadi mall mewah ini punya kalian juga? Oh Tuhan, kenapa kalian sangat banyak bangunan? Dari mall, hotel, apartemen, bahkan otakku tidak nyampe untung menghitung harta kalian."
Yuriza tetawa kecil mendengarnya.