Sinar mentari tampak bersinar terang dengan rasa panas yang menyengat meskipun hari menjelang sore.
Denaya mengelap---menggunakan tisu yang dibawanya---keringat yang ada di dahi lalu membuang benda itu ke tempat sampah. Tangannya ia kibaskan ke depan wajah, berharap dapat menimbulkan angin segar.
"Panas sekali hari ini."
Ia baru saja keluar dari panti asuhan milik temannya. Tadinya ia akan ke rumah sakit mengingat temannya yang dirawat di tempat tersebut. Namun, sebelum ia datang ke sana salah seorang anak panti mengabari jika mereka sudah pulang.
"Bibi yakin tidak mau kuantar?" tanya perempuan muda di sampingnya ini. Ia melihat bagaimana cuaca hari ini lebih panas dari sebelumnya. Menunggu taxi atau kendaraan umum lainnya pasti tidak nyaman di cuaca seperti ini.
"Tidak usah Nak. Bibi akan pulang menggunakan kendaraan umum saja. Lagi pula kau harus menjaganya, bukan? Jarak panti asuhan ini ke panti asuhan bibi cukup jauh. Bagaimana kalau ibu pantimu membutuhkan sesuatu?"