Happy reading
*****
Aretha mendengar gumaman terakhir Aldrich. Ia tidak sepenuhnya tidur. Malam ini, matanya sama sekali tidak bisa di ajak berkompromi. Mengantuk, tapi tidak bisa tidur.
Aretha membuka matanya. Ia melihat Aldrich yang tertidur dengan menggigil. Perempuan tersebut memberanikan diri untuk memeriksa suhu badan Aldrich.
"Semakin panas. Dasar keras kepala, sudah kubilang jangan mandi malah mandi." perempaun tersebut menatap Aldrich. "Kau ini aneh, Al. Kadang kau bersikap normal, kadang bersikap kasar dan kejam. Gara-gara dia, aku tidak bisa tidur. Menyebalkan sekali."
Aretha bangkit dari tempat tidurnya dan pergi ke luar. Ia menuruni tangga dengan hati-hati. Saat sunyi seperti ini, suara sekecil apa pun tampak terdengar nyaring memecah keheningan. Aretha mendudukkan dirinya pada sofa. "Begini lebih baik."
Ia bersedekap sembari memejamkan matanya, tetapi tak kunjung tidur. "Aku kira sofa empuk ini akan membuatku nyaman, tapi ternyata tidak."