Happy reading
*****
David bukan sekali saja memperhatikan gerak-gerik Savita. Selama beberapa hari ini ia terus melakukannya.
Kaivan pun dibuat heran, biasanya David akan menyuruhnya atau anak buah yang lain memata-matai seseorang. Namun, kali ini, David sendiri lah yang terjun langsung—hari ini ditemani Kaivan.
Kaivan menjadi bertanya-tanya, apa iya David suka pada pandangan pertama?
"Apa iya? Tapi kalau tidak, kenapa atasanku ini malah mengikuti langsung Savita?" batinnya bertanya-tanya.
Seperti sekarang ini, mereka sedang berada di sebarang jalan, memperhatikan Savita yang sedang mengantarkan pesanan pada pelanggan ke meja—restoran tersebut memiliki kaca transparan.
Kaivan melirik ke arah David yang menampilkan raut wajah datar. "Apa yang dipikirkannya ya kali ini?" ujarnya dalam hati.
David mengeluarkan ponsel dari saku, ia menyalakan benda itu dan mengirimkan pesan pada bawahannya. Coba tebak apa yang diperintahkan David.