Bukannya marah dengan perkataan Raven, Aldrich justru tertawa dan berkata, "Terima kasih atas pujiannya. Sekarang, nikmatilah ajalmu."
"Ss-suatu ss-saat kk-kau pasti akan mm-mendapatkan akibat dari pp-perbuatan kejimu ini ...." Napas Raven mulai tersengal-sengal.
"Yang seharusnya berbicara seperti itu adalah aku. Berani-beraninya tikus got sepertimu berurusan denganku!"
Tatapan Aldrich menajam. Manik abunya memancarkan kemarahan dan kebencian yang begitu mendalam. Tanpa belas kasih, Aldrich menginjak salah-satu lengan Raven. Pria itu kemudian menekannya kuat-kuat.
"ARGGHH!"
"Rasakan itu!"
Aldrich mengisyaratkan anak buahnya untuk membuka kandang---menggunakan tombol yang dipegang---dan segera pergi dari sana.
Aldrich bersedekap sembari melihat dari kaca luar bagaimana hewan tersebut mulai keluar dari kandangnya. Sedangkan Raven dengan sisa tenaganya berusaha menghindar walau dengan cara menyeret tubuhnya.