Adel menghela napasnya begitu menerima telepon dari salah satu guru di sekolah Theo. Meskipun guru tersebut belum menjelaskan apa yang terjadi, Adel seperti sudah bisa mengira ngira dan menebak hal apa yang akan ia hadapi.
"Sekarang, apa lagi yang dilakukan anak itu? Perasaan aku selalu mengajarkan hal baik, tapi kenapa Theo malah memiliki masalah di sekolah? Orang orang memang benar, mengurus dan mendidik anak bukan lah perkara yang mudah. Apalagi bagiku yang belum berpengalaman sama sekali."
Adel bukannya tak suka dengan Theo, ia justru sangat menyayangi anak sambungnya itu. Hanya saja, dirinya tak suka jika Theo terlibat masalah. Bukan hanya dirinya saja yang keberatan, orang tua mana pun kalau anaknya bermasalah pasti tak merasa senanng.
Drrt drrt
Adel hendak turun dari mobil, akan tetapi ponselnya bergetar. Ia melihat dan membaca siapa nama orang yang tertera di layar.
Adel mengangkatnya. "Halo, Dava. Ada apa?" tanya Adel.