•note: caraku menunjukannya memang beda, tapi bukan berarti aku tidak ada rasa.
Ciuman keduanya lepas, Anka dan Caca saling pandang dengan wajah yang sangat dekat. Nafas mereka terasa di kulit wajah masing-masing.
Bibir Caca melengkung kecil, "aku cinta kamu, An. Sangat!" ujarnya.
Tangan Anka turun, memeluk pinggang Caca lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Dia tidak mengatakan apapun, saat ini dia seperti di tarik oleh sesuatu untuk melakukan hal yang ia sendiri tidak duga.
Tentang perasaannya, ia pun tidak tahu seperti apa pada Caca selain menganggapnya seorang gadis yang mengacaukannya pikirannya.
***
"Anka! Makan yuk!" ajak Caca, gadis itu berlari dengan riang membawa kotak bekal yang ada di tangannya ke meja Anka dan Kelvin.
Galih yang tadinya asik tiduran di atas meja membuka matanya, lalu dia menghampiri Caca yang duduk berhadapan dengan Anka dengan duduk di kursi depan sahabatnya itu.
"Ca, bawa apa?" tanyanya.